Kalo’ ngbaca judul itu pasti yang
kepikiran adalah, aku yg udah nulis buku pertamaku.
Haha sayangnya angan-angan itu
harus aku simpan dulu.*catet
Bukan itu maksudnya, melainkan aku
yg udah nyelesain satu buku untuk dibaca di awal tahun ini ;) ;)
Manusia Setengah Salmon,
akhirnya buku inilah yg selesai aku baca sampai habis.
Berbeda dgn buku-buku lain yg hrus
bersabar utk segera dibaca.
Entah kenapa aku susah sekali
membaca sbuah buku yg bisa selesai dalam satu waktu, entah manajemen waktuku yg
tidak baik ato aku terlalu malas utk membaca.Entahlah.
Banyak sekali buku yg belum
terselesaikan utk ku baca. Buku yg ku baca di tahun 2011 kmaren pun belum
sempat ku selesaikan.Semuanya selesai di tengah jalan.
Makanya
di tahun ini aku menargetkan untuk membaca buku jenis apapun sebanyak 50 buku.
We'll see :)
Yep, balik ke topik.
Buku Manusia Setengah Salmon ini
sendiri aku dapatkan dari hasil meminjam pada seorang teman, sebut saja namanya
Esya hehe.
Memang keinginan utk beli buku ini
ada, secara buku terdahulunya jg aku punya jadi pengen nambahi koleksi buku si
Raditya Dika ini.Tapi,keinginan terhalang dgn keadaan kantong yg lgi menderita kanker
akut ;)
Jadilah buku ini cuma bisa dipinjam
whehehe.. *winks
Karena gak tahan berlama-lama
melihat covernya yg disuguhi dgn mulut mangap sang penulis(drpd aku muntah :p),
langsung ku buka lembar pertama.Ternyata di balik cover ada puluhan pose
raditya dika, yg yaampun la-terkata-ken.
Kubuka lembar kedua, ehh ternyata
ada pemabatas buku yg berbentuk badannya, lucu.
aku slalu suka dgn pembatas2 buku
di buku dika ini, gk monoton kyk pembatas2 buku yg dikasih sama buku
lain. Waktu aku beli bukunya yg Marmut Merah Jambu, pembatas bukunya itu
berbentuk baju yg bisa dikaitkan ke halaman lain. Lucu, unik :)
Setelah puas membolak-balik
akhirnya ku siapkan hati utk segera melahap bab per babnya.
Sampai akhirnya aku menyelesaikan
buku ini. Hemm, entah knp aku sedikit tidak puas dgn buku ini. Menurutku banyak
bab-bab yg gak penting utk ditulis, yg well I didnt get the sense. Terutama yg
Bab wawancar dengan para hantu, sama yg bab ttg silat.
Memang ini buku dgn genre humor,
kocak yg kata org cocok buat fun doang.Yg kata org jg we won't get any lesson from this book.But, rasanya cukup beda aja
waktu aku baca buku Marmut Merah Jambu. I felt more satisfied when I read MMJ
than MSS.
So, I just give 3 of 5 stars for this book. Dan aku pun memantapkan
hati utk mengurungkan niat utk membeli buku radit ini.:)
Tapi, bukan berarti I didn't get
any lesson from this book. Dari dulu, aku slalu berusaha utk menemukan
pelajaran baru dari setiap buku yg aku baca. Dan aku pastikan setiap buku itu
akan ada manfaatnya. Tidak terkecuali dgn buku ini, walaupun yaa agak terselip
sedikit rasa tidak puas.
Radit di buku ini banyak memaparkan
tentang perpindahan, khususnya ttg perpindahan hati. Ehemm*
Menurutnya, hidup sesungguhnya adalah potongan-potongan antara
perpindahan satu dengan lainnya. Kita hidup diantaranya.(p.254)
Buku ini juga menceritakan
bagaimana seorg radit berjuang utk berpindah hati dari mantannya.
Bab ini sgt berhasil utk memaksa
ingatanku kembali lgi ke masa itu, Oktober 2009 silam. Saat aku merasakan yg
namanya putus cinta.Aku dan Radit berada di posisi yg sama, menjadi yang
diputuskan :’(
Benar, putus cinta itu seperti
disengat lebah. Awalnya tidak terlalu berasa, tetapi lama-kelamaan bengkaknya
mulai terlihat.
Yap, pesan singkat yg kuterima yg
isinya bahwa mmg dia menginginkan hubungan itu sampai disitu, ku bls dgn iya
tanpa ak berusaha utk mencari tahu apa sebabnya. Karena belakangan mmg
komunikasi diantara kami sdh jarang dan meningkatnya kuantitas berantem kami.
Aku diam, menghela napas dalam
sekali. Pikiranku kosong. Dan tak berapa lama aku melanjutkan aktivitasku yg
tertunda, yaitu makan malam.
Layaknya disengat lebah, bengkaknya
mulai terasa waktu tiba saatnya aku harus mengakhiri malam. Terpikir lagi,
sakit juga rasanya.
Mulai dari hari itu aku ingat
sekali bagaimana aku berusaha sekuat tenaga dan sekuat hati utk tidak
mengingat-ingat lagi tentang kami, itu merupakan salah satu proses tersulit yg
ku hadapi di dlm hidup. Mungkin kdengaran lebay, bagi kalian yg blum pernah
merasakannya. Aku kacau sekali di waktu
itu, semua yg kulakukan seperti kehilangan tenaga. Aku ingat bagaimana kawan2ku
waktu itu blg, “kok makin kurus kering,sha?” , “Udah kek tengkorak kau skrg!”.
Tanpa kusadari mmg berat badanku ikut menguap, aku
kehilangan 4kg dari berat awalku yg 49. Sungguh membingungkan bgmana itu
terjadi, tapi itulah faktanya. Dia meninggalkanku berjalan terseok-seok tanpa
arah, tanpa sdikitpun memperdulikanku lagi.
Bukan tidak pernah ak memutuskan
utk sgra melupakannya. Tapi semakin ku coba utk lupa, semakin keras ingatan ttg
dia muncul. Susah sangat amat susah.
Putus cinta sejatinya adalah sebuah kepindahan. Bagaimana kita pindah
dari satu hati, ke hati yg lain. Kadang kita rela utk pindah, kadang kita
dipaksa utk pindah oleh org yg kita sayang, kadang bahkan kita yg memaksa org tersebut utk pindah.
Ujung-ujungnya sama: kita harus maju, meninggalkan apa yg menjadi ruang kosong.
(p.36)
Dia memutuskan untuk pindah,
sedangkan aku sampai skrg masih belum yakin apakah sdh bisa maju dan
meninggalkan apa yg menjadi ruang kosong.
Salah satu kalimat di bab
penggalauan, yg bikin aku tersentak yaitu:
“Salah satu penyebab seseorang
masih jomblo, cintanya habis di mantannya.”
Dua kata utk kalimat itu: TEPAT
SEKALI!!
Aku masih belum bisa dan rela utk
pindah, walaupun sudah dipaksa utk pindah oleh org yg disayang. Aku masih
menempati ruang kosong itu.
Dan utk sembuh dari patah hati
ini,adalah dgn mencari hati yg baru. Mengingat ini, ternyata tdk sedikit teman
yg berusaha mengenalkan aku ke teman2 mereka, ttpi yg namanya aku blum bisa
berdamai dgn masa lalu, ak selalu membanding2kan mereka dgn dia. Ini jg mungkin
yg menjadi alasan kenapa susah sekali buat aku utk menemukan yg baru, karena
perjuangan utk pindah adalah perjuangan utk melupakan.
Waktu mungkin obat yg paling baik
untuk semua luka. Aku paham aku tidak bisa berada di posisi ini terus, yg
pertama aku harus bisa dgn segera berdamai dgn masa lalu.
Dan Bab selanjutnya adalah, Jomblonology.
Di dalam bab ini, ak
mengkategorikan bahwa ak termasuk ke dalam ‘jomblo friksional’.
Dimana jomblo friksional ini adalah
kejombloan yg disebabkan oleh mereka yg baru putus dan ingin waktu sendiri dulu sebelum pacaran
lagi.
Dan satu-satunya cara utk terbebas
dari jenis jomblo ini; ya, move on!!
Untuk melakukan pencapaian lebih,
kita tidak bisa hanya bertahan di tempat yang sama. Tidak ada kehidupan lebih
baik yang bisa didapatkan tanpa melakukan perpindahan. Mau tak mau,kita harus
seperti ikan salmon. Tidak takut pindah dan berani berjuang untuk mewujudkan
harapannya. Bahkan,rela mati di tengah jalan demi mendapatkan apa yang
diinginkannya.
Nah, utk mendapatkan sesuatu yg
lebih baik, kita gk perlu mnjadi manusia super. Kita hanya perlu menjadi
manusia setengah salmon: berani pindah (p.256)
Hidup ini penuh dgn ketidakpastian,
tetapi perpindahan adalah salah satu hal yg pasti.
Aku akan segera berlari utk
berpindah dari ruang kosong itu, meninggalkan yg sdh seharusnya utk
ditinggalkan.Aku,disini, harus berani utk berpindah mendapatkan sesuatu yg lebih baik
:D
2012 be mine yaa :D
|
inilah penampakan covernya |
|
Ini bbrp pose tak senonoh yg ada di balik covernya XD |
|
|
|
Ini pembatas bukunya |
Udah, cukup...
Sasa♥